Amsal 15:16 "Lebih baik sedikit barang dengan disertai takut akan TUHAN dari pada banyak harta dengan disertai kecemasan."
Poda 15 : 16 " Tagonan na otik mardongan biar mida Jahowa, asa arta godang mardongan hasusaan"
Renungan Harian : Minggu, 29 September 2024
Mazmur 124: 1-8
1 Ende hananangkok sian si Daud. Aut unang Jahowa mandongani hita, sai i ma didok Israel.
2 Aut unang Jahowa mandongani hita, uju hehe jolma mangalo hita:
3 Sai ngolungolu hita bondutonna, uju i di panombo ni rimasnasida dompak hita.
4 Sai na aupon ni angka aek do hita uju i, sai na boluson ni batang aek i do tondinta.
5 Sai na boluson ni angka aek na marhasahi do tongon tondinta uju i.
6 Pinuji ma Jahowa, na so mangalehon hita sisoroon ni angka nginginasida i.
7 Nunga malua tondinta i songon pidong, na malua sian sambil ni parsambil, nunga matos sambil i, jadi malua hita.
8 Ianggo pangurupion di hita di bagasan goar ni Jahowa, Sitompa langit dohot tano on do.
Psalmen 124: 1-8
1 Nyanyian ziarah Daud. Jikalau bukan TUHAN yang memihak kepada kita, -- biarlah Israel berkata demikian --
2 jikalau bukan TUHAN yang memihak kepada kita, ketika manusia bangkit melawan kita,
3 maka mereka telah menelan kita hidup-hidup, ketika amarah mereka menyala-nyala terhadap kita;
4 maka air telah menghanyutkan kita, dan sungai telah mengalir melingkupi diri kita,
5 maka telah mengalir melingkupi diri kita air yang meluap-luap itu.
6 Terpujilah TUHAN yang tidak menyerahkan kita menjadi mangsa bagi gigi mereka!
7 Jiwa kita terluput seperti burung dari jerat penangkap burung; jerat itu telah putus, dan kita pun terluput!
8 Pertolongan kita adalah dalam nama TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.
Mazmur 124 merupakan pengingatan akan masa-masa sulit yang pernah dihadapi Bangsa Israel. Masa sulit ini kemungkinan menunjuk kepada saat bangsa Israel (Yehuda) dikepung, terhimpit dan dikalahkan oleh bangsa Asyur pada zaman raja Hizkia (2 Raja-raja 18-19). Namun masa sulit itu juga bisa menunjuk kepada saat Babel mengalahkan dan membawa mereka ke pembuangan. Meskipun semua himpitan, penjajahan dan pembuangan sudah mereka alami, mereka tetap tidak binasa sebagai suatu bangsa. Pemazmur dan umat Israel tidak segan mengungkapkan bahwa keberadaan mereka saat itu merupakan anugerah Tuhan. Perkataan "Jikalau bukan TUHAN" yang dimuat dalam 124:1-2 menunjukkan bahwa sumber pertolongan mereka saat tertindas hanya TUHAN saja. Jika TUHAN tidak menolong, sudah lama mereka binasa. Pemazmur menggambarkan kesulitan besar, yang mengancam hidup pemazmur, bahkan Israel sebagai bangsa. Orang marah yang hendak menelan hidup-hidup (ay. 3), air yang menenggelamkan dan menghanyutkan (ay. 4) adalah gambaran-gambaran pemazmur mengenai kesulitan besar bangsa Israel. Bukan kesulitan biasa, melainkan kesulitan yang mengancam hidup bangsa. Daud mengetahui dengan jelas betapa kesulitan-kesulitan datang silih berganti seperti hendak membuatnya musnah. Namun demikian, Daud mengetahui dengan jelas betapa pertolongan-pertolongan Tuhan datang silih berganti membawa keselamatan. Jadi meskipun bangsa Israel telah dikalahkan, bahkan dibuang ke pembuangan, Tuhan tetap menjaga agar keberadaan mereka sebagai suatu bangsa tetap terpelihara. Setelah menyadari pertolongan TUHAN, apa yang seharusnya menjadi respons bangsa Israel? Perkataan "Terpujilah TUHAN" (124:6) juga merupakan ungkapan syukur kepada Tuhan yang selalu setia pada janji-Nya dan selalu menjaga bangsa Israel. Tepatlah bila TUHAN disebut sebagai "Penjaga Israel"!
Providensia Dei, artinya pemeliharaan Allah. Karya pemeliharaan Allah, biasanya paling dirasakan dalam masa-masa sulit Misalnya saat gagal dalam usaha, sakit penyakit, persoalan keluarga dan lain sebagainya. Dalam masa- masa sulit dan sarat dengan penderitaan, orang percaya yang tidak berhenti berharap pada Tuhan akan merasakan pertolongan dan pemeliharaanol Tuhan. Dalam kenyataan hidup sehari-hari, pemeliharaan Allah terus dialami. Mungkin tidak sespektakuler narasi pemazmur, namun dalam pekerjaan atau keluarga, pemeliharaan Tuhan itu nyata. Meskipun banyaknya rintangan yang harus dihadapi tetapi itu tidak pernah bisa menghalangi kasih dan pemeliharaan Tuhan dalam hidup kita. Pemeliharaan Tuhan menjadi pelindung dan kekuatan bagi kita untuk terus melangkah melewati kesulitan dan meraih keberhasilan. Amin